Introduction : System Development Life Cycle ( SDLC )
- Agust
- Oct 9, 2020
- 3 min read

System Development Life Cycle merupakan metode yang dilakukan oleh analis dan programmer dalam membangun sistem informasi melalui beberapa fase bertahap mulai dari perencanaan sampai dengan implementasi. SDLC merupakan salah satu kunci konsep dasar dalam sistem informasi.
A. Pendekatan dan Fase-Fase dalam SDLC
Dalam lingkungan pengembangan saat ini, banyak pendekatan yang digunakan dalam pengembangan sistem informasi melalui SDLC. Menurut Satzinger, Jackson, & Burd (2010, p39), dalam dunia dimana teknologi informasi berjalan seiring dengan perubahan perkembangannya, ada dua pendekatan SDLC dengan menggunakan perspektif yang berbeda, yaitu :
1. Pendekatan Prediktif (Predictive Approach)
Adalah pendekatan SDLC yang mengasumsikan bahwa pembangunan proyek dapat direncanakan dan diatur dahulu dan bahwa sistem informasi baru dapat dikembangkan sesuai dengan rencana. Metode ini berguna untuk membangun sistem yang dipahami dengan baik dan dapat diprediksikan secara jelas.
2. Pendekatan Adaptif (Adaptive Approach)
Pendekatan Adaptif digunakan ketika persyaratan sistem atau kebutuhan pengguna tidak dipahami dengan baik. Dalam situasi ini, proyek tidak dapat direncanakan sepenuhnya pada awal. Beberapa persyaratan sistem mungkin belum perlu ditentukan setelah beberapa pekerjaan mulai dilakukan.
SDLC memiliki beberapa fase yang dibutuhkan dengan serangkaian aktivitas mulai dari fase awal hingga fase akhir. Pada umumnya SDLC memiliki 5 (lima) fase utama yaitu fase perencanaan (Project Planning), fase analisis (Analysis), fase design (Design), fase implementasi (Implementation) dan fase dukungan (Support).


Model SDLC menurut Satzinger ini mengatakan bahwa hal pertama yang dilakukan adalah dengan mendifeinisikan perumusan permasalahan untuk kelak dilakukan suatu pemecahan dari perumusan tersebut (plan). Selanjutnya tim proyek menganalisis, mendefinisikan dan memahami secara menyeluruh masalahnya beserta kebutuhan untuk selanjutnya dicari solusi ( analysis). Setelah masalah dipahami, solusi ditinjau secara mendalam (design). Sistem ini kemudian dibangun, dikembangkan dan diinstal (implementation). Berdasarkan gambar diatas, beberapa tahapan dalam SDLC model air terjun ini dijelaskan sebagai berikut : 1. Fase Perencanaan (Project Planning Phase) Kegiatan awal dari SDLC yang bertujuan untuk mengidentifikasi lingkup sistem yang baru dan rencana dari suatu proyek. Aktivitas yang tercantum dalam perencanaan ini adalah : a. Mendefinisikan masalah Kegiatan yang paling penting dari perencanaan proyek adalah untuk mendefinisikan dengan tepat masalah bisnis dan ruang lingkup solusi yang dibutuhkan b. Menghasilkan jadwal proyek dan menentukan staf Sebuah jadwal proyek yang menghasilkan rincian daftar tugas, kegiatan, dan staf yang diperlukan dikembangkan. c. Konfirmasi kelayakan proyek Analisis kelayakan menyelidiki kelayakan anggaran, organisasi, pelaksana teknis, sumber daya, dan pelaksanaan jadwal proyek. d. Peluncuran proyek Total dari keseluruhan rencana proyek yang telah ditinjau kepada pimpinan, proyek mulai dilaksanakan.
2. Fase Analisis (Analysis Phase) Analisis kebutuhan sistem dilakukan untuk identifikasi dan evaluasi permasalahan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan. Menurut Rosa dan Shalahuddin (2011), pada tahap ini dilakukan dalam analisis sistem antara lain : a. Analisa Identifikasi Masalah Identifikasi masalah merupakan langkah awal dari analisis sistem. Dalam tahap ini didefinisikan masalah yang harus dipecahkan. b. Analisa Kebutuhan Menganalisis kebutuhan pemakai sistem perangkat lunak (user) dan mengembangkan kebutuhan pengguna. c. Analisa Kelayakan Sistem Menurut Kadir (2003), studi kelayakan digunakan untuk menentukan kemungkinan keberhasilan solusi yang diusulkan. Tahapan ini berguna untuk memastikan bahwa solusi yang diusulkan tersebut benar-benar dapat dicapai. 3. Fase Design (Design Phase) Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang berfokus pada desain pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi antarmuka, dan prosedur pengodean. Menurut Rosa dan Shalahuddin (2011), tahap ini mentranslasi kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan ke representasi desain agar dapat diimplementasikan menjadi program pada tahap selanjutnya. Pada tahap desain dilakukan perancangan antara lain : a. Perancangan Proses Rancangan proses berupa diagram alir data atau data flow diagram (DFD). Perancangan Proses yang digunakan adalah model logika yang mana model logika lebih menjelaskan kepada pengguna bagaimana nantinya fungsi-fungsi sistem informasi secara logika akan bekerja. b. Perancangan Basis Data Perancangan yang dimaksud dalam tahap ini adalah menentukan dan menunjukan hubungan antara entity dan relasinya (Entity Relationship Diagram). c. Perancangan Tabel Rancangan berupa tabel-tabel yang digunakan dalam pembuatan sistem. Tabel yang dirancang membentuk suatu identitas yang mewakili perancangan basis data dengan menghubungkan antar tabel sehingga membentuk koneksi antar tabel tersebut.
d. Perancangan Antarmuka
Desain aplikasi adalah tahap yang harus dilakukan sebelum mulai membuat aplikasi. Konsep rancangan dalam mendesain halaman aplikasi adalah tampilan pada halaman aplikasi yang akan dipergunakan oleh pengguna.
4. Fase Implementasi (Implementation Phase)
Segala bentuk masukan (input) yang dilakukan dari desain sistem, sistem yang telah dikembangkan menjadi sebuah program yang disebut dengan unit, yang mana berhubungan dengan tahapan selanjutnya. Dari tiap-tiap unit tersebut dikembangkan dan di uji coba untuk mengetahui fungsi yang berkaitan dengan unit tersebut.
Commentaires