top of page
Search
  • Writer: Agust
    Agust
  • Oct 8, 2020
  • 4 min read


Etika didalam dunia IT merangkum semua aspek yang berhubungan dengan komputer dan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, memanipulasi, dan menampilkan suatu bentuk informasi. Komputer yang mengendalikan semua bentuk ide dan informasi memainkan peranan penting dalam pengumpulan, pemrosesan, penyimpanan dan penyebaran informasi. Seperti yang kita ketahui perkembangan dunia IT berlangsung sangat cepat. Dengan pekembangan tersebut diharapkan akan dapat mempertahankan dan meningkatkan taraf hidup manusia. Banyak hal yang menggiurkan manusia untuk dapat sukses dalam bidang IT tetapi tidak cukup dengan mengandalkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, manusia juga harus menghayati secara mendalam kode etik ilmu, teknologi dan kehidupan.

Banyak ahli telah menemukan bahwa teknologi mengambil alih fungsi mental manusia, pada saat yang sama terjadi kerugian yang diakibatkan oleh hilangnya fungsi tersebut dari kerja mental manusia. Perubahan yang terjadi pada cara berfikir manusia sebagai akibat perkembangan teknologi sedikit banyak berpengaruh terhadap pelaksanaan dan cara pandang manusia terhadap etika dan norma dalam kehidupannya.

Etika bidang teknologi informasi di Indonesia memang belum ada yang sifatnya tertulis. Namun, untuk kalangan professional IT, bisa menerapkan kode etik yang dibuat oleh IEEE. IEEE telah membuat semacam kode etik bagi anggotanya, sebagai berikut:

1. To accept responsibility in making decisions consistent with the safety, health and welfare of the public, and to disclose promptly factors that might endanger the public or the environment. Artinya setiap anggota bertanggung jawab dalam pengambilan keputusan konsisten dengan keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, serta segera mengungkapkan faktor-faktor yang dapat membahayakan publik atau lingkungan.

2. To avoid real or perceived conflicts of interest whenever possible, and to disclose them to affected parties when they do exist. Intinya ialah sebisa mungkin menghindari terjadinya konflik kepentingan dan meluruskan mereka yang telah terpengaruh oleh konflik tersebut.

Dalam ruang lingkup TI, kode etik profesi memuat kajian ilmiah mengenai prinsip atau norma-norma dalam kaitan dengan hubungan misalnya santara professional atau developer TI dengan klien, antara professional sendiri, antara organisasi profesi serta organisasi profesi dengan pemerintah. Salah satu bentuk hubungan seorang profesional dengan klien, (Pengguna Jasa) misalnya pembuatan sebuah program aplikasi. Seorang profesional tidak bisa membuat program semaunya, ada beberapa hal yang harus ia perhatikan seperti untuk apa program tersebut nantinya digunakan oleh kliennya atau user ia dapat menjamin keamanan (Security) sistem kerja program aplikasi tersebut dari pihak-pihak yang dapat mengacaukan sistem kerjanya.

Perkembangan teknologi informasi pada jaman sekarang adalah dimulainya eranya digitalisasi IT, dimana dunia IT tidak bisa dipisahkan dari hampir semua lini kehidupan manusia, terutama untuk yang hidup di lingkungan kota besar. Mulai dari gaya hidup, kebiasaan sehari-hari semua sudah terintegrasi dengan digitalisasi komputer. Tentu hal ini mempermudah dan membantu kehidupan manusia, dari yang sebelumnya manual, sekarang sudah otomatis dan digital dengan bantuan teknologi komputer. Dengan digitalisasi IT sekarang, Komunikasi jauh lebih mudah tanpa harus bertatap muka.

Dengan semua kemudahan dengan adanya teknologi, pasti terdapat ada efek samping yang muncul atau ekosistem baru didunia kejahatan, kita biasa menyebutnya dengan kejahatan dunia maya atau cyber crime. Disamping itu juga ada kesenjangan komunikasi, dulu kita berkomunikasi dengan tatap muka, saling bertemu, namun sekarang komunikasi bisa dilakukan tanpa adanya tatap muka. Hal ini tentu akan mengurangi nilai dari komunikasi untuk silahturahmi, orang cenderung malas bertemu untuk sekedar ngobrol karena semua bisa dilakukan dengan ketikan jari. Maka dari itu sangat penting sekali menerapkan Etika dan Kebudiluhuran dalam dunia IT agar semua menjadi seimbang dan teratur. Jika didunia nyata ada keharmonisan dalam hubungan antar sesama, begitu juga dalam dunia IT, harus ada keseimbangan didalam ekosistem teknologi informasi. Dengan mengimplementasikan Etika dan Kebudiluhuran setiap individu yang terlibat dalam ekosistem dunia maya, akan memiliki tanggung jawab moral dalam memanfaatkan teknologi informasi. Efek dari implementasi Etika dan Kebudiluhuran didalam dunia IT akan dapat mengurangi tindak kejahatan di dunia maya dengan memanfaatkan celah yang muncul dari setiap transaksi didunia maya.

Implementasi Etika dan Kebudiluhuran dalam dunia IT juga sangat penting peranannya di dalam dunia bisnis, dengan adanya implementasi Etika dan Kebudiluhuran akan mengurangi kerawanan penyalahguanaan kewenangan dalam dunia cyber. Peranan IT dalam dunia industi saat ini sudah tidak bisa dipisahkan lagi, semua sisi bisnis perusahaan sangat bergantung dengan kehandalan IT nya. Kehandalan IT akan lebih baik jika dibarengi dengan pengelola dan penggunanya yang mempunyai Etika dan Kebudiluhuran dalam mengoperasikan teknologi informasi. Dengan demikian akan mengurangi kerawanan atau resiko yang ditimbulkan oleh operasi di dalam teknologi informasi. Bahkan perusahaan banyak yang menginvestasikan ratusan juta rupiah atau bahkan sampai puluhan miliar untuk mencegah hal-hal buruk terjadi pada ekosistem teknologi informasi yang berfungsi sebagai pendukung jalannya bisnis perusahaan. Seperti membuat Disaster Recovery Center (DRC). Tentu ada konsekuensi dari penerapan teknologi ini, yaitu membutuhkan cost atau biaya yang cukup besar jika dibandingkan dengan menggunakan teknologi tanpa adanya sistem DRC. Belum lagi penyediaan server dan storage beserta license nya, tentu hal ini akan membuat biaya lebih tinggi jika dibandingkan dengan menggunakan teknologi tersebut.

Itu semua adalah konsekuensi yang ditimbulkan dari segala upaya untuk mengantisipasi orang-orang yang berada dalam ekosistem teknologi informasi tapi tidak dibarengi dengan Etika dan Kebudiluhuran. Individu atau organisasi yang didalamnya tidak menerapkan Etika dan Kebudiluhuran akan sangat terbuka potensi merugikan orang lain dengan fasilitas teknologi informasi yang ada sekarang. Dan tantangan kedepan didalam dunia teknologi informasi akan semakin berat, maka perlu sebuah aturan atau payung hukum yang dapat menekankan Etika dalam dunia IT agar setiap individu sadar dan paham akan konsekuensi yang akan ditimbulkan jika melakukan penyalahgunaan teknologi informasi untuk melakukan sesuatu hal yang melawan hukum, atau bertentangan dengan Etika dan kebudiluhuran.

Updated: Oct 9, 2020

Tugas 1


Analisis Kebutuhan Dan Perancangan Sistem Informasi kepada masyarakat industry 4.0 dan Big Three tidak luput erat kaitannya dengan Revolusi digital dan era disrupsi teknologi. Istilah tersebut adalah istilah lain dari industri 4.0 yaitu revolusi digital karena terjadinya proliferasi komputer dan otomatisasi pencatatan di semua bidang. Industri 4.0 dikatakan era disrupsi teknologi karena otomatisasi dan konektivitas disebuah bidang akan membuat pergerakan dunia industri dan persaingan kerja menjadi tidak linear. Perubahan yang terus terjadi sekarang ini didorong oleh inovasi dalam sains dan teknologi yang semakin hari semakin berkembang dan terus berubah.

Munculnya Industry 4.0 sebagai kelanjutan dari terjadinya disrupsi teknologi, yaitu munculnya teknologi baru seperti internet of things, 3D printing, cloud computing, artificial intelligence, dan big data analytics. Semua tersebut memungkinkan terjadinya konektivitas dan interaksi antarsemua stakeholder dan sumber dayanya dalam jejaring bisnis. Ditambah dengan keputusan pintar hasil analisa big data, pabrikan pintar di industri 4.0 akan mampu menghasilkan solusi cerdas. Solusinya adalah siapa melakukan apa, dalam jumlah berapa, untuk siapa, dikirimkan pada waktu apa tanpa mengorbankan keuntungan.

Pemanfaatan teknologi masa depan yang erat kaitannya dengan Kebutuhan Sistem Informasi pada masa mendatang adalah :


· Infrastructure 5G

Teknologi seluler generasi kelima, 5G, merupakan lompatan besar selanjutnya dalam kecepatan untuk perangkat nirkabel. Kecepatan ini mencakup tingkat pengguna seluler yang dapat mengunduh data ke perangkat mereka dan latensi atau kelambatan, yang mereka alami antara mengirim dan menerima informasi. Hadirnya 5G bertujuan untuk memberikan kecepatan data sebesar 10 hingga 100 kali lebih cepat dari jaringan 4G.


· Industry 4.0

Industri 4.0 merupakan Intregasikan antara teknologi cyber dan teknologi otomatisasi. Dampak era revolusi industri 4.0 adalah dalam penerapannya tidak lagi memberdayakan tenaga kerja manusia, sebab semuanya sudah menerapkan konsep otomatisasi. Pada revolusi industri 4.0, teknologi manufaktur sudah masuk pada tren otomasi dan pertukaran data. Hal tersebut mencakup sistem cyber-fisik, internet of things (IoT), komputasi awan, dan komputasi kognitif. Dengan lahirnya teknologi digital saat ini pada revolusi industri 4.0 berdampak terhadap kehidupan manusia diseluruh dunia.


· Society 5.0

Masyarakat 5.0 adalah suatu konsep masyarakat yang berpusat pada manusia (human-centered) dan berbasis teknologi (technology based) yang dikembangkan oleh Jepang. Konsep ini lahir sebagai pengembangan dari revolusi industri 4.0 yang dinilai berpotensi mendegradasi peran manusia. Melalui Masyarakat 5.0, kecerdasan buatan (artificial intelligence) akan mentransformasi big data yang dikumpulkan melalui internet pada segala bidang kehidupan (the Internet of Things) menjadi suatu kearifan baru, yang akan didedikasikan untuk meningkatkan kemampuan manusia membuka peluang-peluang bagi kemanusiaan.


Dari beberapa hal tersebut ada “Big Three” yang menjadi prioritas utama di masa mendatang yaitu :


· IoT

IoT merupakan konsep komputasi yang saling terkait dan kemampuan untuk mentransfer data melalui jaringan tanpa memerlukan interaksi manusia ke komputer. IoT sebagai sebuah infrastruktur jaringan global, yang menghubungkan benda-benda fisik dan virtual melalui eksploitasi data capture dan kemampuan komunikasi. Infrastruktur terdiri dari jaringan yang telah ada dan internet berikut pengembangan jaringannya. Semua ini akan menawarkan identifikasi obyek, sensor dan kemampuan koneksi sebagai dasar untuk pengembangan layanan dan aplikasi ko-operatif yang independen.

Cara Kerja Internet of Things yaitu dengan memanfaatkan sebuah instruksi pemrograman yang dimana tiap-tiap perintah argumennya itu dapat menghasilkan sebuah interaksi antara sesama perangkat yang saling terhubung satu sama lainnya secara otomatis tanpa campur tangan manusia. Bahkan dalam jarak yang jauh sekalipun. Internet dapat menjadi penghubung diantara kedua interaksi perangkat tersebut. Sementara manusia hanya bertugas sebagai pengatur dan pengawas bekerjanya alat tersebut secara langsung.

Financial Technologi ( Fintech )

Penggunaan teknologi keuangan yang inovatif dan kreatif untuk merancang dan memberikan produk dan layanan keuangan secara efisien. Gagasan utama fintech adalah membuat layanan keuangan lebih baik bagi pelanggan akhir (konsumen), bukan untuk mengeluarkan bank dari bisnis.

Penggunaan teknologi memungkinkan perusahaan rintisan (startup) untuk bersaing dengan organisasi keuangan “tradisional” dengan memberikan solusi cepat dan mudah, sebagian besar murah untuk semua kebutuhan Anda di pasar keuangan, seperti: Pembayaran / P2P / Investasi / Perbankan Digital / Pendanaan CrowdFunding dan banyak lagi

· Big Data

Big data adalah kumpulan data yang lebih besar dan lebih kompleks, terutama dari sumber data baru.Set data ini sangat banyak sehingga software pemrosesan data tradisional tidak dapat mengelolanya. Namun, sejumlah besar data ini dapat digunakan untuk mengatasi masalah bisnis yang sebelumnya tidak dapat Anda tangani.

Salah satu penjelasan paling mudah dimengerti tentang big data adalah pengumpulan dan penggunaan informasi dari berbagai sumber untuk membuat keputusan yang lebih baik. Big data bisa dibilang sebagai sebuah konsep tentang kemampuan kita untuk mengumpulkan, menganalisa, dan mengerti jumlah data yang cukup besar yang datang setiap harinya.

bottom of page